Senin, 12 April 2021, Himpunan Sejarah Peradaban Islam mengadakan dan mengembangkan diskusi rutinnya, yaitu Diswara Collabs. Diswara ini tidak seperti diskusi biasanya, karena diskusi ini juga mengundang pemantik mahasiswa dari jurusan lain.
Diskusi ini mengambil tema Gerakan Feminisme dalam Perjuangan Kemerdekaan Indonesia dengan pemantik 1 Nirma Isnaida Shopia dari jurusan Sosiologi Agama, pemantik 2 Laila Muhibbah dari mahasiswa jurusan Sejarah Peradaban Islam, dan moderator Fikriyatul Azzahro Aulia dari divisi Manajemen Sumber Daya Mahasiswa. Seperti biasanya, diskusi ini bertempat di Bagong Coffee Shop.
Dalam diskusi, pemantik 1 menjelaskan mengenai apa itu feminisme. Pada dasarnya feminism adalah kehidupan social yang kita ambil dari pengalaman seorang wanita. Feminism terfokus pada 3 hal, pertama situasi dan pengalaman wanita dalam masyarakat. Kedua, wanita adalah subjek utama. Ketiga, feminism merupakan teori kritik yang aktif memperjuangkan hak wanita.
Pemantik 2 menjelaskan pergerakan perempuan ketika masa kolonial. Tokoh-tokohnya di antaranya R.A. Kartini dari Jepara, Dewi Sartika dari Bandung, Rohana Kudus, R.A Rasminingrat, dll. mereka ini pemikirannya telah maju pada zamannya. Hal itu yang kemudian dilanjutkan oleh organisasi-organisasi perempuan. Organisasi-organisasi tersebut di antaranya adalah Putri Mardika, Putri Sejati, Wanita Utama, Keutamaan Isteri, Kerajinan Amaisetya, Pawiyatan Wanita, Putri Budi Sejati, dll. Namun pada dasarnya perjuangan mereka terfokus kepada sistem yang patriarkal, pendidikan dan kesetaraan gender.
Kemudian diskusi dilanjut dengan tanya jawab dari peserta dan pemantik. Dan tukar pikiran antar peserta. Kemudian diskusi diakhiri dengan closing statement dari moderator, yang mengatakan bahwa pada dasarnya wanita itu bisa diajak maju ketika ia berpendidikan. Maka dari itu untuk semua wanita, semangatlah dalam berpendidikan.
Nb: Diskusi bisa disaksikan ulang di Insagram TV @spi_iain_tulungagung