DOSEN SPI UIN SATU TULUNGAGUNG MENDISKUSIKAN KARYA RADEN NGABEHI RANGGAWARSITA DI SIMPOSIUM INTERNASIONAL

Nurul Baiti Rohmah, S.S., M.Hum. merupakan dosen perempuan satu-satunya yang menekuni sastra dan kebudayaan Jawa di Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD) UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung. Dalam kesempatan kali ini, ia berpartisipasi menjadi pemakalah dalam Simposium Internasional Pernaskahan Nusantara XIX yang bertajuk “Penguatan Keindonesiaan Melalui Kajian Naskah Nusantara” yang diselenggarakan oleh Masyarakat Pernaskahan Nusantara (MANNASA) di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada Yogyakarta pada 7—9 Agustus 2023.

Bersama Dr. Munawar Holil, M.Hum. dosen Filologi di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia sekaligus Ketua Masyarakat Pernaskahan Nusantara (MANASSA)

Kajian ilmiah yang dipresentasikan ini dibahas dengan kolabarosi bersama Uman Rejo, S.S., M.Hum., yang merupakan dosen sastra dan kebudayaan Indonesia di Universitas Timor. Dengan paper berjudul “Artikulasi Identitas Kultur Etnik dalam Serat Nitisruti Karya Raden Ngabehi Ranggawarsita”. Ada beberapa hal yang dapat disampaikan dalam presentasi kali ini. Pertama, Raden Ngabehi Ranggawarsita berhasil mengartikulasikan berbagai nilai-nilai edukatif berkarakter yang memiliki identitas lokal unik untuk masyarakat pemiliknya, terutama bagi masyarakat Jawa. Kedua, sebagai produk budaya lokal, teks manuskrip serat piwulang ini juga mampu menegosiasikan artikulasinya untuk diteladani dan diaktualisasikan dalam konteks kekinian baik lingkup lokal maupun global. Ketiga, ajaran-ajaran lokalitas yang diartikulasikan Raden Ngabehi Ranggawarsita ini bisa dijadikan wadah untuk melestarikan dan menjaga berbagai praktik-praktik kultur etnik Jawa agar tidak sirna dimakan arus perkembangan globalisasi yang semakin canggih. Keempat, identitas lokalitas yang dipertahankan bisa memperkuat jati diri masyarakat lokal dalam kancah global. Kelima, teks manuskrip Serat Nitisruti ini dapat dijadikan representasi kearifan budaya dan pandangan hidup lokal Jawa yang bisa digunakan sebagai pendobrak gerakan revolusi mental pendidikan karakter di Indonesia pada umumnya dan masyarakat Jawa pada khususnya agar tetap mempertahankan nilai-nilai luhur sebagai identitas budaya yang khas. ***