Tulungagung – Kamis pagi (28/09/2019) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung bersama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung dan Direktorat Sejarah Direktorat Sejarah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI menyelenggarakan kegiatan Penguatan Pendidikan Karakter Melalui Media Inspiratif (Pendekar Inspiratif) tahun 2019. Acara yang mengambil tema Sejarah sebagai Inspirasi Penguatan Pendidikan Karakter ini diselenggarakan di Aula Lantai 6 Gedung KH Arief Mustaqiem.
Acara Pendekar Inspiratif tersebut diikuti oleh para guru, siswa siswi dari beberapa sekolah di Kabupaten Tulungagung. Selain itu juga dosen dan mahasiswa IAIN Tulungagung dari jurusan Tadris Ilmu Pengetahun Sosial (Tadris IPS) dan Sejarah Peradaban Islam (SPI). Kesemuanya berjumlah kurang lebih 400 orang.
Hadir dalam acara tersebut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tulungagung, Haryo Dewanto Wicaksono, Direktur Sejarah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Triana Wulandari.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tulungagung, Dodik Haryo Wicaksono dalam sambutannya menyampaikan terimakasih kepada IAIN Tulungagung yang telah berkenan untuk menyediakan tempat acara sekaligus beberapa kebutuhan acara. Dia juga menyampaikan terimakasih kepada Dirjend Sejarah karena Kabupaten Tulungagung dipercaya menjadi salah satu tempat penyelenggaraan Pendekar Inspiratif 2019 di antara 20 Kabupaten atau Kota yang ditunjuk di seluruh Indonesia.
Menurut Haryo, pendidikan karakter adalah merupakan bagian dari upaya untuk membentuk generasi bangsa supaya lebih baik, yakni membentuk generasi yang berperilaku sesuai dengan karakter bangsa.
“Dan sejarah adalah merupakan salah satu cara untuk mengenalkan karakter bangsa,” kata Haryo.
Direktur Sejarah, Triana Wulandari dalam sambutannya mengatakan, bahwa pihaknya mengapresiasi positif atas segala sambutan yang telah diberikan oleh IAIN Tulungagung sebagai tuan rumah. Di mana segala fasilitas yang diberikan sangat baik.
Triana juga menyampaikan, bahwa kegiatan Pendekar Kreatif ini bertujuan untuk untuk menumbuhkan nilai-nilai karakter bangsa bagi pelajar dengan menggunakan media inspiratif. Dalam hal ini dengan media pemutaran film berkualitas. Adapun pada acara di IAIN Tulungagung ini akan diputar film yang berjudul “Iqra”.
Kepada para siswa dan mahasiswa, Triana juga mengapresiasi atas kepeduliannya kepada sejarah lokal. Hal tersebut nampak dari tingginya partisipasi dalam lomba vlog tentang sejarah lokal. Vlog tersebut nantinya tidak sia-sia sampai selesai lomba ini. Namun nantinya akan dimasukkan di Rumah Belajar, yakni program Kementerian Pendidikan untuk menyimpan informasi-informasi guna menjadi referensi pendidikan.
“Harapan kami, acara ini bisa berjalan lancar dan bisa memberikan manfaat bagi segenap yang hadir hari ini,” kata Triana sebelum mengakhiri sambutannya.
Sementara itu Rektor IAIN Tulungagung, Maftukhin, sebelum membuka acara dalam sambutannya menyampaikan terimakasih kepada Dirjen Sejarah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang telah memberikan kepercayaan sebagai tempat penyelenggaraan Pendekar Kreatif 2019.
Bicara soal sejarah, Maftukhin mengatakan bahwa sebenarnya wilayah Kabupaten Tulungagung ini bisa dikatakan sebagai salah satu pusat peradaban di tanah Jawa. Karena di Tulungagung pernah ditemukan fosil tengkorak manusia purba yang kemudian disebut dengan Homo Wajakensis. Selain itu banyak pula ditemukan situs-situ peninggalan kerajaan seperti candi Gayatri, Gua Selomangleng, Candi Penampihan, Candi Dadi dan lain-lain.
“Jadi jika kita betul-betul menggali sejarahnya, Kabupaten Tulungagung banyak sekali memiliki peninggalan sejarah masa lampau. Dan ini perlu untuk dilakukan riset guna dijadikan bahan pelajaran untuk kemajuan bangsa pada generasi yang akan dating,” kata Rektor.
Setelah sambutan dan pembukaan acara oleh Rektor, acara dilanjutkan dengan pemutaran film “Iqra”, dialog peserta dengan tim dari Dirjend Sejarah serta pemberian hadiah bagi pemenang lomba vlog.