Menelusuri Warisan Budaya Melalui Memori yang Tersimpan dalam Arsip

 

Menjelajahi jejak-jejak masa lalu tidak selalu harus melalui situs-situs bersejarah atau artefak kuno. Arsip sebagai kumpulan memori yang terdokumentasi, memiliki peran penting dalam menjaga dan merawat warisan budaya. Inilah yang menjadi topik utama dalam acara diskusi bertajuk “Arsip, Memori, dan Warisan Budaya”. Sebuah kolaborasi antara Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Sejarah Peradaban Islam (SPI) dan HMPS Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam (IPII). Bertempat di angkringan Joglo Agung Plosokandang Tulungagung, acara yang dihadiri oleh lebih dari 200 peserta ini mengupas pentingnya arsip sebagai jembatan antara masa lalu dan masa depan, dengan Nurul Baiti Rohmah S.S., M.Hum. yang akrab dipanggil Baiti sebagai pemateri dan Sriani Hidayatul Fitria sebagai moderator.

Diskusi yang digelar pada hari Selasa, 8 Oktober 2024 tersebut tidak hanya menambah pengetahuan mahasiswa semester 1, 3, dan 5 tetapi juga sebagai sarana mempererat tali persaudaran antara mahasiswa SPI dan IPII yang hadir. Diskusi yang berlangsung selama kurang lebih dua jam tersebut berjalan dengan khidmat dan interaktif.

Baiti menjelaskan bahwa arsip sebagai bukti sejarah yang berkedudukan sebagai sumber primer karena isi yang terkandung memuat informasi yang terekam bersamaan dengan waktu terjadinya suatu peristiwa. Selain itu juga dipaparkan beberapa sumber arsip digital yang tentunya sangat berguna bagi mahasiswa SPI dan IPII semester atas yang tengah mempersiapkan bahan untuk pembuatan tugas akhir. Dari diskusi tersebut mahasiswa mendapatkan pengetahuan bahwa ternyata cukup banyak warisan dokumenter Indonesia yang telah diakui oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sebagai Memory of the World (MoW).

Beberapa hal menarik selama diskusi adalah adanya pemaparan terkait beberapa arsip seperti Arsip VOC, Naskah La Galigo, dan Naskah Negarakertagama. Baiti juga menyampaikan terkait prospek kerja sebagai arsiparis bagi mahasiswa Program Studi SPI dan IPII. Sebelum mengakhiri diskusi, peserta yang hadir diberi kesempatan untuk bertanya seputar tema diskusi kepada pemateri. Diskusi berakhir dengan tertib dan sebelum meninggalkan tempat diskusi, para peserta dan pemateri berfoto bersama sebagai bentuk kenang-kenangan.***