HISTORICAL TRAINING: Paradigma Sejarawan Muda dalam Kepenulisan Sejarah di era Modernisasi

Rabu, 19 Oktober 2022, HMPS Sejarah Peradaban UIN Sayyid Ali Rahmatullah mengadakan suatu acara yang bernama Historical Training. Historical Training merupakan salah satu agenda acara dari serangkaian acara Historia Fest 2022 yang diadakan oleh HMPS Sejarah Peradaban Islam. Historical Training merupakan acara kepelatihan kesejarahan yang mewadahi mahasiswa sejarah dalam mengasah keterampilannya dalam menulis sebuah sejarah. Pada kesempatan kali ini Historical Training mengangkat tema “Paradigma Sejarawan Muda dalam Kepenulisan Sejarah di era Modernisasi”. Tema tersebut sengaja dipilih karena dianggap relevan dengan kondisi sekarang, yang mana di era serba modern ini tulisan sejarah harus tetap eksis dan selalu dapat mengikuti perkembangan zaman.

Acara Historical Training kali ini dipandu oleh Lana Faizatussulaimah sebagai moderator. Saudari merupakan Mahasiswa semester 5 Sejarah Peradaban Islam UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, yang mana selain sebagai mahasiswa aktif saudari juga merupakan pengurus harian HMPS Sejarah Peradaban Islam periode 2021-2022, saudari merupakan Sekretaris 1 pada organisasi tersebut.

Kemudian pada kesempatan kali ini, terdapat dua pemateri utama yang akan memaparkan materinya yaitu Bu Nurul Baiti Rohmah, S.S., M.Hum. dan juga Bapak Rizal Zamzami, S. Hum., M. Hum. Bu Nurul Baiti Rohmah merupakan Dosen dari Program Studi Sejarah Peradaban Islam UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, beliau merupakan lulusan S2 di Universitas Diponegoro dengan Jurusan Sastra Jawa dan kemudian menjadi Dosen di UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung. Berikutnya ada Bapak Rizal Zamzami yang menjadi pemateri pada kesempatan kali ini, beliau juga merupakan Dosen dari Program Studi Sejarah Peradaban Islam UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, beliau merupakan lulusan S2 Sejarah Kebudayaan Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Pemateri pertama kita, Bu Nurul Baiti Rohmah memparkan tentang “Memahami Karakteristik dan Sistematika Penulisan Karya Ilmiah Untuk Meningkatkan Soft Skill Ketrampilan Menulis Mahasiswa”. Beliau memparkan bahwasanya terdapat 8 fokus pembahasan yang akan baliau bahas pada kesempatan kali ini, yakni (1) pengantar, (2) ketrampilan menulis, (3) tujuan kegiatan, (4) penulisan karya ilmiah, (5) karakteristik karya ilmiah, (6) sistematika penulisan karya ilmiah, (7) kendala dalam menulis karya ilmiah, (8) etika peneliti.

Pada kesempatan kali ini narasumber memaparkan bahwa Mahasiswa merupakan Agen Of Change atau agen perubahan, mereka harus memiliki pemikiran kritis dalam menghadapi suatu hal, mereka juga harus memberikan solusi mendasar dalam suatu permasalahan, serta mereka juga harus mampu mengembangkan ilmu pengetahuan yang baru dalam kehidupan. Dalam kepenulisan Karya Ilmiah beliau memparkan bahwa tulisan karya ilmiah harus menyajikan gagasan, deskripsi atau pemecahan masalah secara sistematis, disajikan secara objektif dan jujur, dengan menggunakan bahasa baku, dan didukung oleh fakta, teori, dan atau bukti-bukti empirik. Sebagai penulis kita harus memiliki ciri khas tersendiri dalam tulisan. Hal inilah yang kemudian akan menjadi identitas kita dalam suatu kepenulisan. Dalam pemaparannya beliau juga menyebutkan bahwa seorang penulis harus memiliki etika dalam aktivitas menulisnya, seperti fabrikasi, plagiasi, falsifikasi, kepengarangan tidak sah, konflik kepentingan, serta pengajuan jamak.

Kemudian pemateri kedua kita yakni Bapak Rizal Zamzami, pada kesempatan kali ini beliau memaparkan materi dengan judul “Arah Kepenulisan Sejarah”. Pemaparan beliau dimulai dengan membhas dilematis sejarawan atau tantangan yang dihadapi oleh sejarawan. Beliau memaparkan bahwa seorang sejarawan banyak mengalami dilema mulai dari karyanya yang sepi peminat, kalah dengan ilmu sosial lainnya, respon masyarakat akan sejarah, hingga kurangnya daya serap bagi lulusan sejarah dibidang pekerjaan. Hal inilah yang menjadi permasalahan tersendiri bagi jurusan sejarah serta bagi lulusannya.

Selain memaparkan permasalahan yang ada narasumber juga memberikan tips tentang kepenulisan sejarah. Dimulai dari ide, beliau memberikan tips bagaimana cara mencari ide untuk menulis, yang pertama perbanyak membaca, kedua mengikuti diskusi yang ada, ketiga memperbaharui informasi yang ada, keempat transpirasi dengan orang lain, kelima merenung atau memikirkan sesuatu, dan yang keenam perbanyak liburan. Menurut beliau, ketika sudah melakukan hal tersebut dan sudah mendapatkan ide, maka tinggal merangkai kata-kata.

Menurut beliau ketika seseorang ingin menulis maka terlebih dahulu harus memiliki ide. Ide tersebut kemudian dikembangkan dengan cara memadukan data lapangan, kemudian data lapangan tesebut disingkronkan denga referensi yang sudah ada, dan mulai untuk observasi.

Selanjutnya Acara Historical Training ditutup dan diakhiri dengan sesi tanya jawab dengan audiens yang hadir pada Acara Historical Training. Acara Historical Training semoga acara ini diharapkan dapat menambahkan wawasan kepada mahsiswa tentang kepenulisan dan khusunya tentang kepenulisan sejarah.