Dalam rangka untuk menyelenggarakan salah satu Tri arma Perguruan Tinggi, pendidikan dan update keilmuan merupakan konsekuensi logis bagi suksesnya pelaksanaan fungsi Perguruan Tinggi, Jurusan Sejarah Peradaban Islam (SPI) sebagai bagian dari perguruan tinggi yang sedang menuju ke arah penguatan penulisan, harus mampu menumbuhkembangkan academic atmosphere di IAIN Tulungagung. Oleh karena itu, aktualisasi Tri Darma Perguruan Tinggi harus mampu meningkatkan peran dan fungsinya dalam upaya memfasilitasi dan memberdayakan mahasiswa untuk mendiversifikasi ragam pengetahuan sejarah.
Dalam pelaksanaan update keilmuan, para mahasiswa menganggap sudah cukup jika sudah mendapatkan perkuliahan hanya dari dosen pengampu. Padahal keluasan, kedalaman, dan kebebasan keilmuan sejarah dapat diperleh dari sumber apa saja. Mahasiswa bisa memperdalam keilmuan melalui diskusi teman sejawat, wawancara pelaku sejarah, atau diskusi dengan ilmuan beda negara.
Lebih lanjut tuntutan dalam salah satu standar akreditasi adalah kerjasama dan penelitian. Menjadi sebuah pekerjaan rumah besar jika melihat bagaimana kualitas tulisan mahasiswa yang belum sesuai dengan standarisasi. Padahal kualitas tulisan berelasi terhadap kemampuan mahasiswa dalam melakukan penelitian. Artinya perlu upaya khusus untuk memperkuat kemampuan mahasiswa terkait penulisan sejarah (baca=historiografi), tulisan mahasiswa dapat ter-upgrade dengan baik jika amunisi bacaan, diskusi, dan keilmuan sejarah dilakukan. Oleh karena ini pendampingan untuk penguatan penulisan dan update keilmuan menjadi sangat penting.
Atas dasar itulah, maka Jurusan Sejarah Peradaban Islam bermaksud menyelenggarakan Kuliah Tamu “World War II And The South East Asian Impact” bagi mahasiswa Jurusan Sejarah Peradaban Islam (SPI) IAIN Tulungagung, kegiatan ini dipandang mampu mengembangkan keilmuan dan keahlian mahasiswa dalam penulisan sejarah yang layak dipublikasikan. Kegiatan ini dilaksanakan pada Senin 25 November 2019 diikuti oleh sekitar 40 mahasiswa SPI dari semester III.