Lawatan Sejarah 2021; Membongkar Kembali Sejarah yang Terkubur

Kamis, 28 Oktober 2021, HMJ Sejarah Peradaban Islam melakukan agenda pertama dari serangkaian acara Historia Fest dengan tema Membongkar Kembali Sejarah yang Terkubur. Agenda pertama ini bertajuk Lawatan Sejarah dengan mengunjungi situs-situs sejarah di Tulungagung, yaitu Kedaton Dipanegaran Tawangsari dan Situs Astana Gedong. Acara ini diikuti setkitar 30 mahasiswa SPI lintas semester.

Peserta berfoto di kedaton Tawangsari Tulungagung

Titik kumpul acara ini bertempat di kedai kopi Sudut Pandang. Kemudian rombongan diberagkatkan pada pukul 9.30 menuju Kedaton Tawangsari. Sesampai di Tawangsari disambut hangat oleh penduduk. Perwakilan dari Tawangsari, Yanto, mengisi acara ini dengan menjelaskan terkait dengan Tawangsari. Kedaton Tawangsari merupakan Kedaton Dipanegaran dengan tokoh sentral KH. Abu Mansur yang bergelar Diponegoro III. Islamisasi Tulungagung tidak lepas dari peran KH. Abu Mansur sebagai penyebar Islam di wilayah Ngrowo (Tulungagung).

Kemudian perjalanan di lanjut ke Situs Astana Gedong yang berada di Karangrejo. Situs ini berupa makam kuno dengan epigrafi dan ukiran di bagian nisannya. Di makam tersebut, juru kunci sedikit banyak menerangkan mengenai keberadaan situs tersebut, termasuk di dalamnya ada makam ulama` yang sering diziarahi oleh orang dari berbagai daerah. Karena aspek minimnya waktu dan cuaca mendadak hujan, maka rombongan berpamitan untuk kembali ke titik kumpul.

Aktifitas peserta di area makam Astono Gedong Tulungagung

Dalam kedua kunjungan tersebut, terlihat para peserta yang asik melakukan kegiatan fotografi, dari memfoto situs sejarah hingga foto bersama. Kemudian juga terlihat peserta aktif berinteraksi dengan narasumber untuk menanyakan hal yang berkaitan dengan situs sejarah yang dikunjungi. Hal itu sebagai awal yang baik untuk menumbuhkan minat kepada sejarah dan keilmuan sejarah.